Food Vlogger tuh sok tau!!!
- ViralxGram
- Mar 22
- 2 min read

"Konkretnya adalah, food blogger terutama mereka-mereka yang tidak jelas latar belakangnya," kata Juna Rorimpandey.
Ini disebutnya berbeda dengan zaman dulu, di mana mereka yang memberikan ulasan memang merupakan profesional di bidangnya dan memiliki kolom atau halaman khusus untuk memberikan ulasan, baik di majalah atau koran.
"Zaman dulu di Amerika, food blogger beneran di hire surat kabar, majalah ternama, itu bener di hire oleh orang-orang yang ngerti, yang expert," kata Juna.
Juna kemudian mengatakan, saat ini ada banyak food vlogger yang mendatangi tempat makan karena dibayar bukan karena memang memiliki passion di dunia kuliner. "Dan mohon maaf, yang namanya food blogger itu bayaran semua, mereka dibayar untuk datang dan nulis yang bagus-bagus," ucap Juna.
Ya, saya setuju 100% dengan komentar Chef Juna. Sudah sejak jaman Instagram, ulasan-ulasan atau review bisa dibuat-buat sesuai pesanan.
Contoh artis di endorse krim wajah. Si artis tinggal bilang, "Aku juga pakai ini lho. Makanya wajah ku jadi makin glowing dan putih bersinar."
Padahal kalau dipikir pakai akal sehat, mana mungkin artis mau pakai krim abal-abal, apalagi krim murah umumnya mengandung merkuri. Mau rusak itu muka... 😑
Balik lagi soal review makanan.
Kemarin, salah seorang Food Vlogger terkenal,
mungkin karena penawaran konten endorse dari dirinya sendiri, yang lebih tepatnya percobaan pemerasan (dari beberapa sumber berita, meminta uang senilai 350 juta), terhadap salah satu toko kue terkenal, namun tidak ditanggapi oleh si pemilik,
sehingga si BoboHo botak ini malah mereview kue toko tersebut dengan seenak jidat,
Sekarang coba kalian bayangkan,
Andaikan si Ibu ini adalah Ibu kalian sendiri,
Jatuh bangun bikin usaha puluhan tahun, kerja keras banting tulang gimana membuat aneka kue yang disukai konsumen, omset usaha yang kadang naik turun, belum lagi hambatan-hambatan usaha, seperti karyawan yang kadang susah diatur, preman LSM minta jatah THR, parkir liar yang meresahkan konsumen, dsb,
Eeh..Tiba-tiba datang bocah bau kencur, bilang ke orang-orang (netizen), kalau kue-kue yang ibu kalian produksi dan sumbang ke panti asuhan itu kue kadaluarsa dan dapurnya jorok..
Orang tua saya selalu mengajarkan,
andaikata kami makan di suatu tempat dan rasanya kurang enak. Ya sudah, gak usah datang lagi. Simple. Gak usah diributkan, apalagi sampai koar-koar nulis ulasan jelek di internet.
Karena orang tua kami percaya karma itu akan selalu ada.
Jika kita berbuat baik ke orang lain, maka orang lain pun akan berbuat baik juga ke kita.
Jika kita berbuat buruk ke orang lain (tulis ulasan buruk), suatu saat toko/tempat usaha kita juga bisa jadi dikasih ulasan buruk juga oleh konsumen kita sendiri. Bahkan bisa jadi malah lebih buruk/musibah yang akan terjadi..
Jadi, meskipun anda tidak suka seseorang atau suatu toko/tempat usaha orang lain, ingatlah nasihat ini :
"Selama dia tidak menipu atau merugikan kalian, janganlah pernah ganggu Periuk nasi orang lain."
Comentários