Guru Gunting Seragam Siswa di Sragen

Sebuah video memperlihatkan seorang guru menggunting seragam siswa di halaman sekolah SMP PGRI 5 Sukodono, Sragen, Jawa Tengah. Video ini pertama kali diunggah oleh akun Instagram @pembasmi.kehalusan.reall dan menjadi viral di media sosial. Dalam rekaman tersebut, terlihat guru memotong bagian lengan kanan dan belakang seragam siswa yang terdapat coretan atau gambar

👩‍🏫 Identitas Guru

Guru dalam video tersebut adalah Anggrek Anggarayani (30), pengajar mata pelajaran Seni Budaya dan PPKn serta menjabat sebagai pembina kesiswaan di SMP PGRI 5 Sukodono. Anggrek mengaku bahwa tindakan menggunting seragam siswa dilakukan atas permintaan orang tua siswa sebagai bentuk pembelajaran

🧑‍🎓 Profil Siswa

Siswa yang seragamnya digunting berinisial IKS, merupakan siswa pindahan yang masih mengenakan seragam dari sekolah sebelumnya yang penuh coretan.

🏫 Tanggapan Sekolah dan Dinas Pendidikan

Kepala SMP PGRI 5 Sukodono, Sutardi, membenarkan kejadian tersebut dan meminta maaf atas insiden yang terjadi di sekolahnya. ​

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sragen menilai bahwa tindakan guru tersebut melanggar kode etik, namun tidak tergolong pelanggaran berat. Anggrek diizinkan untuk tetap mengajar, dengan catatan bahwa kesalahan utamanya adalah mengunggah video ke media sosial tanpa mempertimbangkan dampaknya. ​

📱 Respons Publik

Video tersebut memicu berbagai reaksi di media sosial. Sebagian netizen mengecam tindakan guru yang dianggap mempermalukan siswa, sementara yang lain memahami bahwa tindakan tersebut dimaksudkan sebagai pembelajaran disiplin.

✅ Kesimpulan

Kasus ini menyoroti pentingnya komunikasi antara guru, siswa, dan orang tua dalam menangani pelanggaran disiplin. Meskipun niat guru adalah untuk mendidik, metode yang digunakan perlu mempertimbangkan etika dan dampak psikologis terhadap siswa.