POTRET RUMAH IBU LIES DI KOMPLEKS APARTEMEN THAMRIN EXECUTIVE RESIDENCE: KETEGUHAN MEMPERTAHANKAN RUMAH
- ViralxGram
- Feb 5
- 2 min read
Jakarta Pusat - Di tengah maraknya pembangunan apartemen di kawasan strategis, ada satu cerita yang cukup menarik perhatian mengenai rumah Ibu Lies yang terletak di kompleks Apartemen Thamrin Executive Residence, Jakarta Pusat. Rumah ini memiliki sejarah dan cerita perjuangan yang cukup mengharukan, menjadi simbol keteguhan hati seorang pemilik yang tak ingin melepaskan tempat tinggalnya meskipun ada banyak tawaran menggoda.

Sejak pembangunan apartemen dimulai pada 2002, Ibu Lies menjadi satu-satunya penghuni yang bertahan dan menolak menjual rumahnya kepada pihak pengembang. Proses pembangunan kompleks apartemen yang besar ini tentu memerlukan pembebasan tanah dan rumah milik warga sekitar, namun Ibu Lies tetap teguh pada pendiriannya.
Pihak apartemen kabarnya telah menawarkan ganti rugi sebesar Rp 3 Miliar dan bahkan 1 unit apartemen sebagai kompensasi atas rumah yang mereka miliki. Namun, meskipun tawaran tersebut cukup menggiurkan, Ibu Lies menolak mentah-mentah. Ia lebih memilih untuk tetap tinggal di rumahnya, yang bagi dia mungkin memiliki kenangan dan makna yang sangat dalam, yang tidak bisa digantikan dengan uang ataupun properti lain.
Keputusan Ibu Lies untuk tetap bertahan di rumahnya bukan hanya sekadar menolak tawaran finansial yang besar, melainkan juga sebagai bentuk perjuangan mempertahankan hak kepemilikan dan kenyamanan tempat tinggalnya di tengah tekanan modernisasi dan perkembangan kota besar.
Potret rumah Ibu Lies menjadi simbol keteguhan hati dalam mempertahankan sesuatu yang dianggap berharga, meskipun lingkungan sekitar mengalami perubahan besar. Rumah tersebut kini menjadi sebuah cerita yang menyentuh, yang mungkin menginspirasi banyak orang untuk lebih menghargai tempat tinggal dan sejarah hidup yang terkandung di dalamnya.
Cerita Ibu Lies adalah kisah tentang keteguhan dan keberanian mempertahankan rumah di tengah gempuran pembangunan apartemen dan modernisasi kota besar. Meskipun tawaran ganti rugi yang sangat menggiurkan telah datang, Ibu Lies memilih untuk tetap setia pada rumahnya, yang bagi dia lebih dari sekadar tempat tinggal—ia adalah bagian dari hidup dan sejarah yang tak tergantikan.
Comments